Kelembutan air mengikiskan aku yang rentang akan halusku, masih bisakah  aku yang terkikis kembali menjadi indah agar dapat berenang di lembutnya  alun-alun cintamu. 
Bahagianya hati ini yang selalu terteteskan cintamu, tapi waktu yang  bernyanyi indah di duniaku tanpa sadar aku hancur tekikis sedikit demi  sedikit dan mulai menjadi serpihan pasir yang siap hilang kapan cintamu  siap menghempas kan aku. 
Sore itu hujan menggugurkan bunga di sekitarku, menerpaku tanpa aku  sadari lembutnya air di hatimu menghempas ku keluar dan menangis  berputar kehilangan arah, entah mengapa engkau tak menahan aku. 
Hembusan angin ketika itu menghapus semua bahagiaku kemudian awan  datang dengan indah lalu menghitamkan duniaku, berdiri aku di bawahnya  tanpa tahu apa itu sambil berteriak dan lembutnya tetesan mu kembali  menghancurkan aku, Kamu mengangkat hatiku dan memutarnya hingga hati ini  semakin hancur. 
Berjalan menuju hangatnya hatimu aku tersiksa, berlari dari dingin  nya hatimu aku hancur. Kali ini aku bisa berdiri sendiri meski mentari  bersembunyi aku berjalan kedepan melewati kegelapan melawan waktu untuk  melupakanmu. 
Seandainya waktu berhenti aku ingin berkata aku mencintaimu, karna  saat itu tak ada yang bisa mendengarkan ucapku termasuk kamu lalu aku  akan pergi menjauh, sungguh itu sudah menjadi bahagiaku, Sungguh. 
Melangkah aku di hatimu, setiap jejakku menimbulkan percikan api  yang membakar setiap perjalanan cintaku di hatimu. Aku yang lemah tanpa  bisa menegaskan cinta ini, hanya bisa bertahan, hanya bisa bersabar,  hanya bisa pasrah, hanya bisa menunggu, hanya bisa menangis melawan  takdir, hanya bisa terima dengan cerita gelap ini, hanya bisa  bersembunyi dari kata hati yang banyak ingin aku sampaikan, hanya bisa  terdiam meski hati ini terus berteriak, hanya bisa tersenyum sandiwara,  aku yang lemah tanpa ada suara terhadapmu. Pasrahku tak mempengaruhimu  hanya memperburuk kadaan, makin memperburuk cerita, maaf bila aku  mengakhirinya, Maaf.
kk ijin minta kumpulan tugas'a ya :)
BalasHapus