Selasa, 05 November 2013

Lanjutan Merangkum SIA



BAB 5
Memahami dan Mendesain Data Akuntansi
Basis data (database) adalah pengumpulan data terkait yang komprehensif. Basis data diatur oleh sistem manajemen basis data (database managenent system), yang merupakan seperangkat program yang memungkinkan pengguna untuk menyimpan,memodifikasi,dan menyaring informasi dari basis data.
File transaksi (transaction file) digunakan untuk mencatat informasi mengenai berbagai kejadian didalam proses bisnis organisasi. File induk (master file) digunakan untuk menyimpan data acuan dan data ringkasan tentang berbagai entitas yang berkaitan dengan kejadian (barang/jasa perusahaan,agen internal,agen eksternal,dan buku besar). Manfaat tabel induk untuk menghemat waktu entri data dan ruang penyimpanan.
Kunci utama (primary key) adalah atribut-atribut yang secara unik mengidentifikasi record di tabel.  Kunci asing (foreign key) adalah field di tabel yang merupakan kunci utama di beberapa tabel lainnya. Kunci asing digunakan untuk menghubungkan satu tabel dengan tabel lainnya manfaat penghubungan tabel-tabel yaitu, untuk menghubungkan record kejadian dengan record induk, dan untuk menghubungkan 2 kejadian yang terjadi dalam suatu urutan.

BAB 6
Memahami dan Mendesain Query dan Laporan
Sistem manajemen basis data (database manajemen system-DBMS) adalah sekumpulan program yang memungkinkan anda untuk masuk,mengorganisasi,dan mendapatkan kembali informasi dari suatu basis data. Query adalah permintaan informasi dari basis data.laporan (report) adalah penyajian data yang terpola dan tersusun.
Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa standar untuk melakukan query basis data relational. Query By Example (QBE) adalah suatu pendekatan yang lebih sederhana, meskipun kurang kuat untuk berkomunikasi dengan basis data.
Laporan daftar sederhana (simple list report) adalah daftar transaksi penjualan. Laporan perincian yang dikelompokkan (grouped detail report) adalah daftar transaksi penjualan yang dikelompokkan menurut jenis produk yang dijual dengan subtotal untuk setiap jenis produk. Laporan ringkasan (summary report) hanya memberikan ringkasan angka-angka penjualan, seperti total penjualan untuk setiap produk tanpa mendaftar masing-masing transaksi penjualan. Laporan entitas tunggal (single entity report) seperti faktur penjualan hanya memberikan perincian mengenai satu kejadian. Sebagian laporan memiliki :
1.      Header laporan yang digunakan untuk menunjukkan informasi yang diterapkan pada seluruh laporan (misalnya, nama laporan dan perusahaan,tanggal laporan,dan nomor halaman).
2.      Header halaman (page header) yang dapat digunakan untuk meentukan informasi yang tampak dibagian atas setiap halaman.
3.      Footer halaman (page footer) tampak dibagian bawah setiap halaman dan biasanya mencangkup nomor halaman.
4.      Footer laporan (report folder) terlihat satu kali di bagian akhir laporan. Footer laporan biasanya digunakan untuk menyajikan informasi ringkasan seperti total semuanya.
5.      Perincian laporan (report detail) berisi informasi utama dilaporan. Bagian perincian laporan ini menyajikan data mengenai berbagai entitas (kejadian,agen,produk dan jasa).
Daftar acuan (reference list) hanya melaporkan data acuan yang diambil dari tabel induk. Laporan status (status report) menyediakan data ringkasan mengenai barang,jasa,atau agen. Laporan status dapat dibuat dalam bentuk :
1.      laporan status perincian berkelompok (grouped detail status report) menampilkan data ringkasan dan biasanya beberapadata acuan mengenai barang,jasa,atau agen maupun kejadian (perincian yang mendukung) yang menyebabkan perubahan data ringkasan
2.      laporan ringkasan status (summary status report) mendaftar data acuan dan data ringkasan mengenai barang,jasa,atau agen.
3.      Laporan status satu barang/jasa agen (single product/service/agent status report) biasanya menyediakan daa terperinci dan mencangkup data acuan maupun data ringkasan untuk satu entitas seperti, pelanggan,pemasok,atau unsur persediaan.

BAB 7
Memahami dan Mendesain Formulir
Formulir yang dapat digunakan untuk entri data dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.      Formulir entry satu record (single record entry form) hanya menampilkan satu record pada satu waktu. Formulir ini digunakan untuk menambah,menghapus,atau memodifikasi data di satu record satu tabel tertentu.
2.      Formulir entri bentuk tabel (tabular entry form) menyediakan desain seperti kertas kerja untuk memasukkan banyak record di satu tabel. Jenis formulir ini seringkali digunakan untuk mencatat sekumpulan kejadian.
3.      Formulir entry multitabel (multitable entry form) digunakan untuk menambahkan data ke lebih dari satu tabel.
Data dapat dimasukkan dalam sebuah formulir dengan empat cara sebagai berikut :
1.      Agen internal mengetik data
2.      Angen internal memilih data untuk dimasukkan dengan menggunakan tabel pencarian (look-up table),tombol radio (radio button),atau kotak cek (check box).
3.      Agen internal memindai kode batang (barcode) produk atau kartu identifikasi pelanggan.
4.      Pengguna memasukkan data dengan menggunakan formulir di situs web perusahaan.
Lima unsur formulir yang memerlukan dokumentasi, yaitu :
1.      Atribut yang dicatat di tabel
2.      Atribut yang ditampilkan dari tabel
3.      Field perhitungan
4.      Kunci asing, dan
5.      Query
Elemen antarmuka formulir (form interface elements) merupakan objek-objek pada formulir yang digunakan untuk memasukkan informasi atau melakukan tindakan. Beberapa elemen antarmuka yang umum adalah kotak teks,label,fitur pencarian, tombol perintah,tombol radio, dan kotak cek.

Selasa, 29 Oktober 2013

Wawancara UKM



Wawancara dan Pengamatan Usaha Kecil Menengah
Matrial Ampang Jaya
Kali ini saya akan mewawancarai Bapak Dedi Suhendra sebagai generasi kedua dari pemilik usaha matrial ampang jaya yang terletak di daerah kaliabang tengah, nain. Usaha ini didirikan pada tahun 1985 sampai sekarang. Matrial ini cukup ramai untuk wilayah sekitarnya. Dengan mempunyai 10 orang karyawan dan armada 4 unit kendaraan kijang, serta 2 buah kendaraan colt diesel.
Berikut adalah kesimpulan hasil pengamatan dan wawancara saya dengan Bapak Dedi Suhendra :
Biodata
Nama   : Bpk. Dedi Suhendra
TTL     : Lampung, 12 April 1972
Agama: Islam
Pendidikan: Sarjana

Detail Usaha
Jenis Usaha                 : Usaha Kecil Menengah
Bentuk Usaha             : Toko Bahan Bangunan
Nama Usaha                : Matrial Ampang Jaya
Lokasi Usaha              :  Jl. Kaliabang Tengah, nain no.05 rt003/015 Bekasi Utara 17125
Waktu                         07.00- 16.30 WIB
Didirikan tahun           : 1985

Menu yang disediakan:
·         Semen
·         Pasir
·         Bata
·         Batu Kali
·         Bata Ringat
·          Jenis Cat-Cat, dll

Asumsi Pendapatan per bulan  (hingga sekarang)
Pendapatan /bln                                                                                              230.000.000
Biaya Pengeluaran
Gaji Karyawan 10 orang                                                                                   12.500.000   
Listrik dan Telpon                                                                                               2.000.000   
Biaya Operasional                                                                                               8.000.000
Biaya tak terduga                                                                                                3.000.000

Sejarah perkembangan usaha
Matrial ampang jaya ini pertama kali didirikan pada tahun 1985 oleh Bapak Alm.H.Amiruddin dan Ibu Hj.Nilofrawati. Lokasi matrial ini bertempat di daerah Kaliabang Tengah, nain Bekasi Utara. Usaha ini telah dirintis selama 28 tahun.

Media promosi
Bapak Dedi mengaku tidak menggunakan banyak media promosi. Selama ini, mereka lebih mengandalkan strategi promosi dari mulut ke mulut dikarenakan tempat usaha Bapak Dedi ini letak nya juga cukup strategis untuk berjualan atau membuka usaha.

Kendala usaha awal:
·         Belum terkenal
·         Susah mencari karyawan

Kendala sekarang:
·         Banyaknya pesaing yang mendirikan usaha serupa disekitar wilayah usaha mereka
·         Biaya ekonomi yang sangat tinggi menjadikan pembeli menjadi berkurang

Kunci sukses:
·         Jujur
·         Mencari sumber barang dengan harga yang murah
·         Ramah terhadap konsumen
·         Berpenampilan menarik
·         Sabar dalam mengahadapi konsumen

Rangkuman Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

BAB 1
Proses Bisnis dan Sistem Informasi Akuntansi
Proses bisnis (Business Process) adalah urutan aktifitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh barang dan jasa. Siklus transaksi (Transaction Process) adalah menggelompokkan kejadian yang terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian (Event) adalah aktifitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Tiga siklus transaksi, yaitu :
1.      Siklus Pemerolehan (Pembelian : proses mendapatkan barang atau jasa)
2.      Siklus konversi (proses mengubah sumber daya menjadi barang atau jasa)
3.      Siklus pendapatan (penyediaan barang atau jasa untuk konsumen)
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem yang menangkap, menyimpan, memelihara data, dan menyediakan informasi bagi manajemen.

Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
            Sistem informasi akuntansi (SIM) adalah subsistem dari SIM yang menyediakan informasi akuntansi keuangan, dan informasi lain atas transaksi akuntansi. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem manajemen bisnis yang mengintegrasikan semua aspek proses bisnis perusahaan. Penggunaan sistem informasi akuntansi (SIA), yaitu :
1.      Membuat laporan eksternal
Laporan ini mencangkup laporan keuangan, seperti pajak dan laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industri perbankan dan utilitas.
2.      Mendukung aktifitas rutin
Sistem SIA digunakan untuk menangani aktifitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan.
3.      Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi diperlukan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat pada suatu organisasi.
4.      Perencanaan dan Pengendalian
Suatu sistem informasi diperlukan untuk aktifitas perencanaan dan pengendalian.
5.      Menerapkan Pengendalian Internal
Pengendalian internal ( internal control) mencangkup kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi, dan untuk memelihara keakuratan data keuangan.

Aplikasi Peranti Lunak Akuntansi
Aplikasi (application) adalah program komputer yang digunakan untuk memenuhi keperluan-keperluan tertentu.Interaksi antara sistem informasi akuntansi dan seorang pengguna terdiri atas :
  1. Pencatatan kejadian
  2. Pengentrian informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, dan produk
  3. Pencetakan dokumen
  4. Pencetakan laporan
  5. Pelaksanaan permintaan informasi khusus untuk suatu  maksud

Peran Akuntan Dalam Hubungannya Dengan SIA
            International Federation of Accountants (IFAC) menerbitkan sebuah laporan, pedoman 11, “Teknologi informasi didalam kurikulum akuntansi,” yang mengidentifikasi 4 peran dimana akuntan menggunakan teknologi informasi, diantaranya :
  1. Pengguna
Para akuntan dan manajer keuangan menggunakan sistem akuntansi untuk semua fungsi yang dibahas sebelumnya (menyusun laporan eksternal, menangani transaksi rutin, dll).
  1. Manajer
Manajer bertanggung jawab mengatur karyawan dan sumber daya untuk membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
  1. Konsultan
Akuntan yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa konsultasi dibanyak bidang, termasuk sistem informasi, perencanaan keuangan perorangan, akuntansi internasional, akuntansi lingkungan, dan akuntansi forensik.
  1. Evaluator
Akuntan menyediakan bermacam jasa evaluasi yang berfokus atau bergantung pada sistem informasi akuntansi. Disini, akan dilihat akuntan sebagai seorang :
1.      Auditor internal
Auditor internal mengevaluasi berbagai unit didalam suatu organisasi untuk menentukan apakah unit itu telah mencapai misinya secara efisien dan efektif.
2.      Auditor eksternal
Perusahaan membayar kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan mereka untuk memenuhi ketentuan hukum dan untuk menambahkan kredibilitas atas laporan keuangan mereka.
3.      Penyedia jasa assurance (pemberi keyakinan) lainnya.
Para akuntan memperluas peran mereka sebagai ava-luator dengan menyediakan berbagai macam jasa assurance (assurance service).
  1. Penyedia jasa akuntansi dan perpajakan
 Akuntan menggunakan peranti lunak akuntansi guna menyusun laporan keuangan untuk klien-klien kecil dan peranti lunak perpajakan guna memberikan jasa perpajakan untuk klien-klien mereka.

BAB 2
            Proses dan kejadian bisnis dapat didudun menjadi tiga siklus transaksi utama yaitu siklus pemerolehan/pembelian, siklus konversi, dan siklus pendapatan. Siklus pendapatan dari jenis organisasi mencakup semua bagian operasi seperti merespon permintaan, membuat perjanjian, menyediakan jasa, menagih pelanggan, penagihan uang, penyetoran uang kas, dan menyusun laporan. Fungsi-fungsi siklus pemerolehan yaitu berdiskusi, memproses permintaan, membuat perjanjian, menerima barang dan jasa, mengakui klaim, memilih faktur-faktur, dan menulis cek.
            Mengidentifikaski kejadian dalam proses bisnis para akuntan harus terbiasa dengan proses bisnis sebelum mereka mengevalusi atau mendesain satu system informasi akuntansi. Para akuntan harus menguasai pedoman dalam proses bisnis. Pedoman mengakui kejadian, pedoman ini berfokus pada pergeseran tanggung jawab didalam proses bisnis untuk mengindetifikasikan kejadian.
            Satu motivasi penting untuk mengindentifikasikan kejadian dari uraian naratif dari suatu proses bisnis, bahwa data SIA berhubungan erat dengan kejadian. Pengorganisasian data dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan system manual, dokumen sumber, jurnal, buku besar, dan buku besar pembantu untuk mengorganisaikan informasi mengenai berbagai entitas. Informasi mengenai desain file dapat dikumpulkan dari berbagai macam sumber termasuk dokumentasi system, manual yang menyertai software yang mengatur file-file. Entitas dapat berupa pelanggan, karyawan, persediaan, pesanan, faktur dan lainnya yang perlu diperhatikan. Dua jenis dari file data yaitu yang pertama file induk dibuat untuk menyimpan data acuan tentang barang dan jasa serta agen-agen internal maupun eksternal. Yang kedua file transaksi digunakan untuk menyimpan informasi tentang kejadian seperti pesanan, pengiriman, dan penagihan kas.

BAB 3
MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI
Pada bab 3 ini yaitu membahas tentang mengorganisasikan informasi tentang proses bisnis dalam bentuk grafis yang mudah dipahami dan memahami paparan grafis yang telah dikembangkan oleh pihak lain.dan dalam pembuatannya dibutuhkan diagram system untuk menganalisis proses-proses yang terjadi didalam perusahaan dan diagram tersebut akan menyoroti aspek-aspek dari suatu proses bisnis seperti tanggung jawab,kejadian,dokumen, dan tabel-tabel.

Diagram Aktivitas UML (Unfined Modeling Language)
Maksud dari diagram aktivitas UML sendiri adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasi suatu sistem informasi.UML sendiri adalah merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industry piranti lunak dan pengembangkan system.alasan lain memilih UML adalah menyediakan pilihan diagram untuk mendokumentasikan proses bisnis dan system informasi.selain diagram aktivitas uml juga ada overview activity diagram & diagram detailed activity.

Overview Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity
  • Overview diagram
Yaitu menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian – kejadian penting, urutan kejadian- kejadian,  dan aliran informasi antar kejadian.
·         Detailed diagram
yaitu sama dengan petadari sebuah kota.diagram ini menyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukan kepada overview diagram.

BAB 4
Mengindentifikasi Resiko Dan Pengendalian Dalam Proses Bisnis
            Pada bab terakhir ini diawali dengan pembahasan mengenai komponen pengendalian internal. Laporan COSO mengidentifikasikan lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan yaitu lingkungan pengendalian, penentuan resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, pengawasan. Sasaran pengendalian internal yang disebutkan oleh COSO mencakup efektivitas dan efisien operasi, dan keandalan laporan keuangan.
Dibidang penentuan risiko, risiko pelaksanaan (execution risk) mencakup risiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi. Beberapa contoh diberikan untuk mengidentifikasi bebagai jenis risiko, seperti proses penggajian ELERBE, siklus pendapatan ELERBE, dan Angelo’s Diner. Berfokus pada risiko system informasi (information system risk) atau risiko kesalahan pada system informasi perusahaan melalui pencatatan, pembaruan, atau pelaporan data yang tidak tepat. Risiko pembaruan adalah risiko kesalahan dalam memperbaharui data ringkasan di file induk (dalam system computer) atau buku besar pembantu(dalam system manual). Bagian menstrukturkan risiko system informasi menjadi dua kategori: pencatatan risiko dan pembaruan risiko dalam buku besar.
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasiuntuk menghadapi risiko dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Aktivitas pengendalian didefinisikan dan dikelompokan dalam butiran utama yaitu pengendalian arus kerja, pengendalian input, pengendalian umum, dan penelaahan kinerja. Bagian ini mengutamakan pengendalian arus kerja dan menyisakan penjelasan terperinci untuk pengendalian input dan pengendalian umum lainnya. Pemisahan tugas, urutasn kejadian yang diharuskan, penanggungjawab agen internal merupakan pembahasan pokok pada pengendalian arus kerja.